Rabu, 12 Desember 2012

AGRIBISNIS TANAMAN PADI


PERSIAPAN LAHAN /PENGOLAHAN TANAH

           Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan tanaman. Tahapan pengolahan tanah sawah pada prinsipnya mencakup kegiatan–kegiatan sebagai berikut:

1. Pembersihan

Pembabatan dan pembersihan rumput dilaksanakan pertama sekali dan selanjutnya pembentukan petak sawah,dan galengan sawah dibuat agak tinggi ini berguna untuk menahan air agar tidak mengalir dan menggenangi tanah agar disaat awal untuk pengolahan tanah. Fungsi selanjutnya berkaitan erat dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi .
Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari rerumputan. Kegiatan tersebut bertujuan agar dapat memperlancar arus atau aliran air serta menekan jumlah biji gulma.

2.  Pencangkulan / Pembajakan

          Pencangkulan dilakukan untuk mengemburkan tanah yang bertujuan memperlancar sirkulasi udara dalam tanah dan pembajakan dan penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan. Kedua kegiatan tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanami padi. Pengolahan tanah dilakukan dengan sistim manual. Sebelum dibajak, tanah sawah digenangi air agar gembur. Lama penggenangan sawah dipengaruhi oleh kondisi tanah dan persiapan tanam. Pembajakan biasanya dilakukan dua kali. Dengan pembajakan ini diharapkan gumpalan–gumpalan tanah terpecah menjadi kecil–kecil. Gumpalan tanah tersebut kemudian dihancurkan dengan cangkul sehingga menjadi lumpur halus yang rata. Keuntungan tanah yang telah diolah tersebut yaitu air irigasi dapat merata. Pada petakan sawah yang lebar, perlu dibuatkan bedengan–bedengan. Antara bedengan satu dengan bedeng lainnya berupa saluran kecil. Ujung saluran bertemu dengan parit kecil di tepi galengan yang berguna untuk memperlancar air irigasi.

3.      Persemaian

Ada dua cara pembuatan persemaian padi, yaitu persemaian basah dan persemaian kering.Perbedaan antara 2 persemaian ini adalah pada keadaan tanah tempat benih disebarkan, yaitu basah dan kering, Untuk daerah yang memiliki irigasi yang baik pada umumnya orang membuat persemaian basah. Sedangkan untuk daerah tadah hujan umumnya orang membuat persemaian kering.
Luas persrmaian yang baik adalah 4% - 5% dari luas areal yang akan ditanami. Jadi untuk luas pertanaman 1 hektar akan dibutuhkan persemaian seluas 400 -500 m².
Banyaknya benih yang ditabur adalah 70 -100 gr per m² atau 2 – 3 genggam. Jadi untuk luas pertanaman untuk 1 hektar akan dibutuhkan 28 -50 kg atau 800 – 1500 genggam benih.namun kali ini luas lahan yang dibentuk adalah panjang 1,2 m dan luas 6 m, banyak nya benih ± 600 gram Benih yang kemudian direndam didalam air selama 2 x 24 jam (sehari semalam), air rendaman diganti setiap 12 jam.
Pemeraman benih dilakukan setelah benih direndam, Pemeraman dilakukan karung basah  Pemeraman benih dilakukan dengan tujuan untuk merangsang perkecambahan. Cara memeram ialah dengan meletakkan benih diatas lembaran karung goni yang telah dibasahi.  Karung goni dilipat pada kedua anjungnya, sehingga benuh terbungkus rapi didalamnya. Selama proses pemeraman karung selalu jenuh air.
Urutan pembuatan persemaian yang benar adalah :
a.       Membuat bedengan
b.      Merendam benih
c.       Memeram benih
d.      Menabur benih
e.       Melakukan pemeliharaan




       Penanaman

          Setelah persiapan lahan beres maka bibit pun siap ditanam. Bibit biasanya dipindah saat umur 20–25 hari. Ciri bibit yang siap dipindah ialah berdaun 5-6 helai, tinggi 22-25 cm, batang bawah besar dan keras, bebas dari hama dan penyakit sehingga pertumbuhannya seragam
Bibit ditanam dengan cara dipindah dari bedengan persemaian ke petakan sawah, dengan cara bibit dicabut dari bedengan persemaian dengan menjaga agar bagian akarnya terbawa semua dan tidak rusak. Setelah itu bibit dikumpulkan dalam ikatan-ikatan lalu ditaruh disawah dengan sebagian akar terbenam ke air. Bibit ditanam dengan posisi tegak dan dalam satu lubang ditanam 2-3 bibit, dengan kedalaman tanam cukup 2 cm, karena jika kurang dari 2 cm bibit akan gampang hanyut. Jarak tanam padi biasanya 20 x 20 cm